Monday, December 19, 2011

wacana

mau baca kalimat mutiara kalimat indah penggugah semangat jiwa koleksi kumpulan kata mutiara kata penggugah jiwa oleh Mario Teguh Golden Ways terbaru paling baru terlengkap paling lengkap klik di sini

Adik-adikku yang baik hatinya,

Adik-adikku yang baik hatinya,

Janganlah berkecil hati jika ada orang yang berlaku sinis kepadamu.

Akan selalu ada orang yang tidak ikhlas melihat upaya dan keberhasilanmu, di setiap tingkat usia dan kelasmu di masyarakat.

Mereka adalah orang-orang baik yang hatinya tersiksa oleh kelemahan hidup yang tak mereka mengerti sebabnya.

Bersabarlah.

Tidak ada orang yang damai hatinya yang mampu berlaku sinis, kepada siapa pun.

Tetaplah setia kepada kebaikan yang menjadi jalan hidupmu.

Marilah kita berdoa agar Tuhan mengeluarkan mereka dari kesalah-pengertian dan perasaan tersisihkan yang menjadikan mereka sinis.

Peliharalah kerendahan hatimu.

Keberhasilanmu tak boleh menjadikan sahabatmu minder.

Mario Teguh - Loving you all as always

Engkau, pria muda yang romantis dan masih sendiri,

Engkau, pria muda yang romantis dan masih sendiri,

dan yang sedang merindukan wanita yang indah pekertinya,
yang akan kau muliakan dengan cinta dan kesetiaan,
yang akan kau manjakan dalam kehidupan yang sejahtera,
dan yang akan kau jadikan ibunda yang anggun dan lembut bagi anak-anakmu, ingatlah ini ...

Takutlah kepada wanita yang tak akan melukaimu,
yang hidup hanya untukmu, dan yang akan membelamu dengan keseluruhan kekuatan jiwanya.

Takut kepada wanita yang seperti itu, tidak akan merendahkanmu,
tapi justru menjadikanmu pria pemimpin kehidupan yang gagah - tapi yang manja, cute, dan unyu-unyu baginya.

Takut yang seperti itu sesungguhnya takut tidak membahagiakan wanitamu.

Dan itu adalah seindah-indahnya ketakutan, yang hanya bisa berlabuh di hati yang sangat berani.

Semoga Tuhan tak membuatmu menunggu lebih lama,
untuk menyandingkanmu dengan wanita yang akan mendampingimu dalam membangun kehidupan yang indah dan bernilai bagi sesama.

Semoga wanita itu juga membaca doamu ini, dan menyambungkan hatinya dengan hatimu dengan meng-aamiin-i-nya sebagai doanya juga.

Aamiin

Sesungguhnya,

Sesungguhnya,

keberanian yang paling mengharukan adalah keberanian untuk meneruskan kehidupan dengan ikhlas dan tetap memelihara kelembutan,
dalam kepedihan setelah dikhianati oleh orang yang paling kau percayai.

Memang mungkin, tidak ada luka hati yang lebih pedih dan mengoyak harga diri daripada pengkhianatan oleh orang yang kau cintai dan percayai.

Luka seperti itu sudah berada dalam wilayah yang diperhatikan secara khusus oleh Tuhan.

Maka dekatkanlah hatimu kepada Tuhan,
menangislah sejujur-jujurnya, mohonkanlah maaf bagi dirimu,
mintalah petunjuk mengenai hikmah di balik deritamu,
dan mintalah keikhlasan untuk meneruskan kehidupan dalam kasih sayang dan kesyukuran.

Bersedihlah sebentar, tapi lebih bergembiralah karena Tuhanmu sedang menyiapkanmu bagi yang lebih baik.

Mario Teguh - Loving you all as always

Engkau yang merasa entah mengapa, kehilangan tenaga dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang penting bagi hidupmu, dengarlah ini …

Engkau yang merasa entah mengapa, kehilangan tenaga dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang penting bagi hidupmu, dengarlah ini …

Kehidupan ini berlanjut.

Apakah engkau mengeluhkannya, memprotesnya, atau mensyukurinya, … kehidupan ini berlanjut.

Tapi engkau tak sendiri.

Ketahuilah bahwa di balik cadar keanggunan, atau tameng kegagahan, dan di balik semua keceriaan dan tawa lantang yang menggema dalam pergaulan yang popular itu, … sesungguhnya banyak tergelatak hati yang galau, yang tak bertenaga, yang letih dengan kepura-puraan, yang ingin berteriak seliar-liarnya, yang ingin berlari kencang membuta menghilangkan diri, dan yang ingin menangis sejadi-jadinya di tengah seramai-ramainya kerumunan.

Sesungguhnya engkau tak sendiri, maka kasihilah sesamamu sebagaimana engkau seharusnya mengasihi dirimu sendiri.

Sesungguhnya tidak mudah menjadi dirimu.

Orang di sekitarmu menuntutmu untuk memenuhi standar mereka tentang apa yang disebut berhasil, mecemoohmu jika engkau tak tampil seperti telah berhasil, menertawakan impian-impianmu, meragukan kesungguhanmu, dan menuntutmu menggembirakan mereka dengan menelantarkan kebutuhanmu untuk hidup damai dengan dirimu.

Kasihilah dirimu.

Janganlah memarahinya karena kesalahan yang tak disengajanya, atau yang dilakukannya karena ketidak-tahuannya.

Bersabarlah dengan kelambanannya dalam memperbaiki dirinya.

Bukankah engkau yang selalu mengatakan bahwa manusia itu tak sempurna? Lalu, mengapakah engkau memarahinya karena ketidak-sempurnaannya?

Dirimu itu paling membutuhkan kelembutanmu.

Apakah engkau tak merasa kasihan melihat upayanya untuk menggembirakan orang-orang tamak yang sombong, yang lebih kaya darimu, yang diharapkannya akan melebihkan pemberian kepadamu jika dia melebihkan tawa dan pujian bagi mereka?

Dirimu itu sesungguhnya telah letih melayanimu, yang banyak bermimpi tapi malas bertindak, yang banyak memprotes tapi mudah tersinggung, dan yang minder tapi sombong.

Turunkanlah suaramu sebentar, dan berbicaralah dalam nada suara yang lebih penyayang kepada dirimu.

Turunkanlah hidung dan wajahmu yang banyak mendongak untuk mengesankan rasa percaya diri itu, dan ramahkanlah wajahmu saat engkau melihatnya di cermin.

Berlakulah lebih jujur kepada dirimu.

Inginkanlah yang besar, tapi ikhlaslah melakukan yang sederhana dan yang dalam kemampuanmu untuk melakukan.

Bersegeralah melakukan yang kau rencanakan dan setialah mengerjakannya sampai selesai, agar dirimu mempercayai janji-janjimu kepadanya.

Duduklah lebih dekat dengan dirimu sendiri. Bersahabatlah dengannya.

Janganlah engkau membuatnya merasa tak kau butuhkan,karena kau sesali semua kekurangannya, sambil melupakan kelebihan dan kebaikannya.

Minta-maaflah kepada dirimu.

Dari semua yang paling membutuhkan permintaan maaf atas kesemena-menaan cara hidupmu, adalah dirimu sendiri.

Mudah-mudahan, dalam persahabatan yang ramah, penuh hormat, dan penuh kasih dengan dirimu sendiri itu, Tuhan mengutuhkanmu dengan dirimu sendiri dalam satu kesadaran jiwa yang semakin mulia dengan semakin bertambahnya usiamu.

Karena sesungguhnya, engkau dan jiwamu itu satu.

Tapi kesejatian jiwamu yang mulia itu, terbelah menjadi seperti dua bagian yang saling tak mendamaikan.

Karena, kesejatian jiwamu itu tak mungkin menjadi tetap utuh, dengan kau ijinkannya nafsu yang buruk sebagai pengganti dari tenaga jiwamu yang suci.

Maka, dekatkanlah dirimu kepada Tuhan, sedekat-dekatnya, dalam kemanjaan yang syahdu, dan dalam keharuan tangis jiwamu yang jujur.

Karena, di dalam kedekatan itulah engkau disucikan.

Karena, Tuhanmu tak mengijinkan apa pun yang kotor mendekat kepadaNya.

Jiwamu yang dekat dan manja kepadaNya, akan dibersihkan.

Dan di dalam kebersihan jiwamu itulah kedamaianmu tumbuh.

Sekarang … tundukkanlah diri dan jiwamu, dalam semesra-mesranya sujud di hadapan Tuhanmu yang merindukan tangis manjamu.

Wahai jiwa yang tenang … indahkanlah senyum di wajahmu itu.

Tuhanmu sedang memandangimu dengan penuh kasih.

Mario Teguh - Dengan hati yang penuh kasih kepadamu, … sahabatku.

sadarku

tergugah raga
terbagun jiwa
kau sungguh indah
senyummu megah
lipatan bibirmu memepesona

kau 95
namun aku 65

sungguh tak sama
engkau lebih dari angka saya

aku sederhana
engkau mewah memebahana
sungguhlah bahagia pemilikkmu

namun..
aku hanya mamapu berharap
karena aku tiada kau anggap

dan...
banyak yang telah ku buat
namun tetap saja aku tida kau anggap

aku sadar
harap tetap terhampar
masih ada banyak dan beredar

kembali

harus bagaimana lagi
bagaimana tuk menahan ikatan ini?
air mataku sudah tida arti
yang ku mamapu hanya meratapi

kini kau terlanjur pergi
tinggalkan bekas goresan perih

hati dan nurani
merintih berharap kau kembali
kembali denagn beribu kjjuta kasih
yang mampu memenuhi
ruang hati makhluk yang tiada arti
seperti diriku ini

kembali
kembali
kembali

hapuskan sumper sedih
keringkan air mata hati'
runtuhkan sunyi ini
leburkan bongkahan derita ini

munajat hamba

tersungkur di arenanya
ku linangkan rasa bersalah
ku berair mata
seraya ku munajatkan kata

ya Khalik
engkau sang maha baik
Engkau keindahan yang menarik
engkau sang maha melihat dan melirik

aku bersimpuh
dan dengan sungguh
kuharapkan aku kau beri kompasmu
ajarilah aku mengerti dan tahu
dan jalan tuju ke baitul Mu

ya Rahman
aku mohon sandingkan
satu jiwa sebagai teman berjalan
dan sebagia pemberi ketentraman
sebagi penegur dan penuntun
penuntun tatakala hamba pikun

amin...

jangan memebenci dan menghina cinta


Apakah engkau bisa menjadi anak yang tumbuh sehat dan bahagia tanpa cinta orang tuamu?

Apakah engkau bisa menjadi remaja yang tumbuh dalam pergaulan yang ceria tanpa cinta dari sahabatmu?

Apakah engkau bisa belajar menjadi pribadi yang anggun dan mengenal kelas dirimu tanpa menjadi orang muda yang pantas dicintai kekasihmu?

Apakah engkau bisa hidup berbahagia dalam keluargamu tanpa mencintai pasangan dan anak-anakmu?

Apakah engkau bisa menjadi pribadi Indonesia yang gagah, tanpa mencintai Indonesia?

Sesungguhnya, …

Engkau tak bisa menjadi apa-apa tanpa cinta.

Maka janganlah membenci dan menghina cinta.

Karena, itu hanya akan mengumumkan dirimu UNTUK TIDAK DIPILIH oleh pribadi-pribadi baik yang ingin membangun kehidupan yang bahagia dalam cinta.

Orang yang membenci cinta, menjauhkan belahan jiwa yang sedang disiapkan oleh Tuhan

Saturday, December 10, 2011

wacana bahasa kita

wacana bahasa kita

kumpulan koleksi artikel bahasa indonesia yang paling baru dan yang paling lengkap
koleksi kupulan puisi galau yang paling baru dan terlengkap yang terbaru
koleksi kumpulan kata-kata motivasi oleh mario teguh hanya di sini

Friday, December 9, 2011

Adikku yang baik hatinya,

Adikku yang baik hatinya,

Tuhan tidak memberikan masalah
yang lebih besar daripada kemampuanmu
untuk menyelesaikannya.

Tetapi,

Menunda tindakan nyata untuk
menyelesaikan masalah
adalah perilaku yang mengijinkan
masalah itu tumbuh lebih besar
daripada kemampuanmu.

Maka,

Suka atau tidak suka,
masalah adalah perintah kepadamu untuk
segera bekerja menuju keadaan
yang kau sukai.

Segera atasilah masalahmu
saat ia masih mudah,
sebelum ia tumbuh menjadi terlalu besar
bagi kemampuanmu.

Mario Teguh - Loving you all as always

---------------

Untuk adik-adik yang sedang menyiapkan diri bagi UAS,
doa paling tulus dari kami semua - bagi keberhasian kalian.

Jika adik-adik sudah belajar dan menyiapkan diri dengan baik,
menjaga kesehatan dan memelihara kejernihan pikiran,
meminta doa orang tua, dan
berdoa dan menjaga kedekatan hati dengan Tuhan,
maka

menjadi juara umum atau tidak, lulus dengan super atau tidak,
atau bahkan lulus atau tidak - bukan lagi keputusan adik-adik.

TAPI, untungnya Tuhan berpihak kepada hati baik
yang menyiapkan dirinya dengan setia,
sehingga kesempatan adik-adik untuk lulus - menjadi lebih besar.

Damaikanlah hati dan jernihkanlah pikiran kalian,
karena kedamaian hati dan kejernihan pikiran
saat melaksanakan ujian, akan meningkatkan kualitas ingatan
dan pengertian kalian.

Mudah-mudahan kalian lulus dengan baik.

Aamiin

Engkau yang muda dan besar impiannya,

Engkau yang muda dan besar impiannya,
tapi yang sedang digalaukan
oleh ketidak-pastian masa depannya,
dengarlah ini …

Jagalah impianmu tetap besar,
jadikanlah hatimu lebih kuat daripada keraguanmu,
pastikanlah kesungguhan kerjamu juga sebesar impianmu,
dan ikhlaslah bekerja keras dan jujur
dalam pekerjaan yang sederhana,
tapi yang menuntunmu menuju impianmu.

Syukurilah kesederhanaan dalam diri dan pekerjaanmu,
karena rasa syukurmu adalah penghubung
antara kerja kerasmu dengan kemurahan Tuhan Yang Maha Kaya.

Jujurlah, rajinlah, dan bersabarlah.

Engkau akan sampai.

Mario Teguh - Loving you all as always

Walau pun engkau benar, tapi jika engkau berbicara dalam kemarahan, engkau akan menyesal.

Walau pun engkau benar, tapi jika engkau berbicara dalam kemarahan, engkau akan menyesal.

Tapi,

Walau pun engkau salah, jika engkau berbicara dalam cinta, engkau akan tetap dimaafkan.

Maka,

Jika engkau mencintainya, marahlah dengan seluruh kelembutan jiwamu.

Tapi,

Jika engkau membencinya, marahlah seperti engkau mencintainya.

Cinta menumbuhkan apa pun yang kau sentuh, menceriakan yang melihat wajahmu, dan meneduhkan yang mendengar suaramu.

Cinta memuliakan jiwa yang memuliakan sesamanya.

Mario Teguh - Loving you all as always

Engkau yang sedang marah, … sudahlah …

Engkau yang sedang marah, … sudahlah …

Janganlah kau teruskan memarahinya,
yang sesungguhnya sudah tahu bahwa dia salah.

Bukankah penyesalannya sudah cukup menyiksanya?

Apakah engkau menjadi lebih mulia
dengan membuatnya merasa semakin rendah
dan terluka dalam penyesalannya?

Apakah dunia ini menjadi lebih baik
denganmu yang marah tanpa arah,
dan dia yang meminta maaf kepadamu
yang tanpa rasa kasihan?

Sudahlah …

Lembutkanlah hatimu, dan lihatlah dia dengan kasih sayang.

Ingatlah,
suatu ketika nanti engkau akan juga berada
dalam keadaan yang sama.
Dan engkau akan tahu rasa dari penyesalan
dan permintaan maaf yang ditepis seperti lalat yang kotor.

Sudahlah …

Berkasih sayanglah. Damaikanlah hatimu dengan memaafkannya.

Dan dalam tangis yang bersulam tawa kecil,
dan dalam senyum haru yang berlelehkan air mata,
lupakanlah masa lalu,
hiduplah sepenuhnya hari ini,
dan jadilah pribadi yang sehat, damai,
dan bernafas lapang
menyambut semua kemungkinan baik masa depan -
yang disediakan bagi jiwa
yang meneruskan kehidupan dengan damai,
walau keadaan dan kejadian
seperti memberimu hak untuk marah
dan merusak dirimu sendiri.

Berhentilah marah.

Memaafkan menjadikan jiwamu berpendar indah.

Memaafkan menjadikanmu sesuai bagi keindahan hidup yang kau rindukan.

Tersenyumlah, dan bernafaslah dalam selapang-lapangnya dada.

Mario Teguh - Loving you all as always

Engkau yang muda dan yang sedang menyiapkan diri bagi keberhasilan, renungkanlah ini …

Engkau yang muda dan yang sedang menyiapkan diri bagi keberhasilan, renungkanlah ini …

Persiapan yang terbaik adalah penyelesaian yang tuntas.

Semua kejadian baik dan besar yang kau sebut keberhasilan itu, kau capai dengan menaiki tangga yang dibangun dari penyelesaian dari rencana-rencanamu.

Jika ada dari rencanamu yang tidak selesai, maka langkah naik berikutnya akan menjadi sulit, atau bahkan tidak mungkin bagimu.

Sesungguhnya, kehidupanmu ini adalah tangga naik yang dibentuk oleh urutan penyelesaian. Semakin banyak yang kau selesaikan, dan semakin baik engkau menyelesaikannya, akan semakin baik dan berderajat hidupmu.

Maka janganlah hanya bersemangat saat bermimpi dan berencana. Lebih bersemangatlah engkau bekerja dalam ketulusan yang sederhana, tapi yang setia kepada yang kau kerjakan, sampai selesai.

Penyelesaian yang tuntas dari sebuah rencana yang sederhana, lebih baik daripada kesibukan menjelaskan mengapa kehidupan ini tidak mendukung rencana-rencana besarmu.

Maka segera laksanakan dan selesaikanlah rencana terdekatmu.

Ingatlah,

Persiapan yang terbaik adalah penyelesaian yang tuntas.

Mario Teguh - Loving you all as always

Engkau yang rindu untuk dirindukan, dengarlah ini …

Engkau yang rindu untuk dirindukan, dengarlah ini …

Namamu akan menjadi suara yang merdu di telinga sesamamu, jika engkau menyebut nama sesamamu dengan penghormatan dan kasih sayang.

Sesamamu rindu mendengar suaramu, jika yang kau katakan adalah yang baik tentang dan bagi mereka, dan engkau mengatakannya dengan kelembutan yang kau pantaskan bagi bayi yang baru kau terima dari Tuhan.

Mereka rindu melihat wajahmu, jika engkau menghiasinya dengan senyum yang mewakili keluasan hatimu untuk menerima kekurangan dan merayakan kehebatan mereka.

Mereka rindu menggenggam erat tanganmu, jika sentuhanmu meneruskan doa dari hatimu ke hati sesamamu.

Dan sesamamu merindukan kehadiranmu, jika engkau membantu mereka berdamai dengan masa lalu mereka, mensyukuri hidup mereka hari ini, dan bersemangat menyambut kemungkinan baik mereka di masa depan.

Jika itu semua yang kau ikhlaskan menjadi kualitas dirimu, maka itulah yang juga dirindukan oleh Tuhanmu - agar engkau menjadi rahmat bagi sesamamu.

Dengannya, engkau menjadi sebaik-baik manusia, yang menjadi hadiah Tuhan bagi kebahagiaan sesamamu dan pelestarian keindahan alam.

Aamiin

----------------

Sahabat saya yang baik hatinya,

Marilah kita menyatukan kesungguhan untuk hidup sepenuhnya dalam kebaikan.

Mario Teguh - Loving you all as always

Please 'Like' if you are with me.

sadarkah?

Kamu.
Kamu.
Tak pernah pahami aku.
Aku amat memilihmu.
Amat merasakan mu..

Tapi selalu kau sayatkan perih.
Kau lukiskan sedih..

Kau hitamkan pelangi mimpi.
Kau runtuh tahta cinta suci..

Sadarkah kau.
Betapa sakit rasa ini.
Betapa perih batin ini.
Betapa remuk kasih ini.
Tersayat dusta yang pedih

Sayatmu

Kamu.
Kamu.
Tak pernah pahami aku.
Aku amat memilihmu.
Amat merasakan mu..

Tapi selalu kau sayatkan perih.
Kau lukiskan sedih..

Kau hitamkan pelangi mimpi.
Kau runtuh tahta cinta suci..

Sadarkah kau.
Betapa sakit rasa ini.
Betapa perih batin ini.
Betapa remuk kasih ini.
Tersayat dusta yang pedih

Harusnya

Harusnya kau tau.
Sunyi hidupku.
Hampa hatiku.
Hilang tujuku.
Tatkala kau tidak di sampingku..

Sungguh.
Sungguh.
Rasa ini tidak menipu.
Rasa ini tidak membohongimu.
Karena.
Memang rasa ini tumbuh.
Dan bersemayam di hatiku untukmu..

Tapi.
Kau kini menjauh..

Andai kau tau.
Deraian air mata ku.
Bukan karena luka raga.
Tapi karena tergurat luka jiwa. :'(

Tuk Mu

Ku rangkai bayang indah.
Bayang sesuai ingin jiwa.
patutkah aku dapatkannya?.
Pantaskah aku untuknya?..

Kamu. Dengar alunan nada hati.
Sayup mengalun bagai ilusi.
Ilusi hati yang nyata..

Dengar.
Kau indah.
Kau mempesona.
Dan aku begini adanya..

Kamu.
Mau kah kamu terima aku?.
Terima aku di sanding mu.
Tuk lalui sengsara indah.
hempaskan duka nestapa.
Serta..

Tiada tangis merana.
Yang ada hanya senyum bahagia bersama

hati Kecil

Sempat hati bertanya.
Siapa yang singgah di aku?
Dan dimana aku akan singgah.

Hati yang indah kah yang akan singgah di aku?
Atau hati pembawa dusta dan luka yang singgah di aku?

Pernah.
Hati kecil singgah.
Singgah di hati lain.

Ia amat mencintai.
Amat menyayangi.
Dia mendekap hati itu dengn cintanya yang suci.

Tapi hati yang ia dekap.
Hanya memberi luka yang makin merangkap.

Air mata jatuh,
hati kecil menagis pedih,
sungguh jahat hati yang ia cintai,
tapi.
Hati kecil tetap tegar.
Dan tetap melangkah tanpa penawar.

Hati Terlatih

Waktu demi waktu.
Kulalui dengan sakit yang menjenuh.
Kulewati dengan rapuh.
Tapi itu dulu.

Tapi.
Semua itu.
Dapat kulalui tanpa ada embun mata.

Itu tersebab.
Hatiku yang sudah terlatih.
Dari dulu hati yang tertatih.
Menjadi hati berdiri tegar sendiri.

Dan hati ini.
Semekin tegar.
Dan kau pun hilangkan rasa hambar.
Hambar yang ada di jiwa.

aku disini

Dengar .
Aku disini
terus mencintai.
Meski kau sakiti.
Aku di sini
tiada sedih meski kau lukai
karena. .
Di hatiku kau bagai pelangi.
Yang beri warna segala yang ku lalui.
Taulah
taulah
cintaku kuberi.
Tanpa ilusi.
Tapi langsung dari dalam hati.

Hinakah?

apa aku rendah?
apakah aku terlampau di bawah?

aku di hadapmu.
tiadalah netramu tatap ragaku.

buruk kah aku?
atau .
netramu terlampau indah tuk menatapku?

mungkin bagimu.
aku bagai najis.
najis yg tak dapat terlukis.
yg kau tak mau sentuh.
yg kau tak mau pandang.

aku suatu yg terbuang.
yg kau tak mau pungut.
aku yg terlantar.
yg kau tak mau ambil.

itulah yang terlukis di hatimu.

Hadiah Pendusta

sungguh tida benar bagi pendusta
hanya salah yang mereka cipta
tiadalah uluran tangan bagi para pendusta
yang ada hanya derita sengsara
yang di balas tersebab tingkah mereka


tiada setara
antara pendusta dan hamba setia
hanya derita bagi para pendusta
tapi bahagia yang amat nyatalah
yang akan di terima oleh hamba setia

nikmat nyata tiada taranya
aliran
          tetesan
                   serta guyuran bahagia
                             tidaklah habis bagi mereka
                             bagi sang para hamba setia

tiadalah ada tawa dan para pendusta
yang ada hnya senyum sang setia




derita
                                                                                      siksa
                                                                             duka
                                                                   luka
                                                          nestapa
ituklah buah giat pendusta

janji-NYA

Dengarlah..
Tatkala atap dunia pecah terbelah
Dan hiasan langit berjatuhan

Saat itu semua terperangah
Atas dosa dan kebodohan mereka
Atas nista dan kedurhakaan
Pada DIA
Yang kuasa mencipta kita

Mereka lalai
Pada hari pembalasan
Mereka lupa
Pada Sang Pemberi Pengawasan

Sungguh
Mereka telah ingkar
Sungguh
Mereka telah alpa
Alpa pada apa yang mereka kerja

Padahal
Al-Khaliq teleh berjanji
Akan beri nikmat dan kebahagiaan Baiti-NYA
Bagi yang bertaqwa nyata
Dan mengancam yang durhaka
Dalam Neraka yang memebara selamanya

Aku Ingin

Sunyi senyap.
Kini makin lenyap.
Semenjak ada malaikat tanpa sayap.
Yang mengajarku tuk tetap berharap..

Kau hadir dari sudut gelap.
Sudut yang tak di anggap.
Kau ajak aku agar tak meratap.
Karena meratap bukan hal tetap.,

Kau..
Kau ajak aku meringis.
Kau ajak aku tuk tak bertangis.
Kau obati luka yang sadis.
Kau hapus sedihku hinggah habis.
Kau pun berbagi rasa yan manis.
Kaupun berasa tanpa sinis..

Aku ingin.
Kau usir dingin.
Dengan hasyrat yang berizin.

hama cintamu

Sulit menggantimu.
Susah menemu duamu.
Tiada yang mampu gantikamu..

Hanya kamu.
Gadis yang kini di alamku.
Hanya nama kamu
yang kini bergumam di hatiku..

Hama cintamu.
Kini berkecamuk di hatiku.
Menumpas taman amarahku.
Menghabiskan tanaman kebencianku..

Racun benci.
Telah ku tebari..

Namun.
Hama cintamu.
Terlalu sungguh.
Sungguh amat tangguh.
sunggu tak mampu ku bunuh..

Amat sungguh.
aku tak mampu menipu.
Segala rasa yang beralun di hatiku.

luka jiwa

Kamu tahu?

Pasti kamu tahu.

Luka di raga.

Bercurah darah..



Tatkala raga terluka.

Aliran darah tertumpah.

Dan.

Obatnya akanlah segera ada..



Dan.

Apa kamu mengerti?.

Apa kamu memahami.

Apa yang terbuat.

Jika pedang dusta menyayat?

Yang menyayat sunubari dengan pekat..



Hanya butiran derita.

Curahan airmata.

Yang jatuh bagai darah..



Namunlah.

Obat luka jiwa.

Tak mudah temunya

kembai

Rintihan hati kian menjadi.

Karena tak lain lagi.

Kau telah menjadi mimpi.

Mimpi yang sulit ku buat jadi..



Ratapan jiwa makin memarah.

Ini dikarena.

Orang yang di cinta kian tiada dan sirna..



Mataku tak mampu mengeluh lagi.

Mulutku tak mampu menangis kesekian kali.



Namun.

Nurani ini.

Tetap begini.

Tetap bertegas agar kau kembali.

Kembali mengisi koridor hati.

Yang kini sunyi.

Dan tak berpenghuni..



Kembali.

Kembali pada diri ini

yang datang